Senin, 28 Oktober 2013

laporan kripik singkong



I.                PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang terletak di antara dua benua yang memberikan keuntungan besar bagi Indonesia, dengan hasil-hasil produksi pertanian yang beragam, diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada saat ini maupun di masa akan datang, dan  sektor pertanian saat ini masih merupakan sektor andalan dalam mendorong dan menggerakkan roda perekonomian nasional. Karena sektor pertanian merupakan sektor penyedia  pangan utama dan bahan baku guna mendorong pertumbuhan usaha industri. Untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan agribisnis, peran teknologi sangat menentukan, terutama terkait dengan kegiatan panen, pasca panen, dan indutri pengolahan yang selama ini terus terabaikan. Salah satu komoditi tanaman pangan yang mampu mendukung berdirinya beberapa industri adalah tanaman singkong. (Firdaus, 2007).
            Produksi singkong tahun ini ditargetkan tumbuh 5,5% menjadi 25 juta ton dari tahun lalu sebesar 23,7 juta ton. Maman Suherman, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian, mengatakan kenaikan produksi didorong penambahan luas lahan dan peningkatan produktivitas tanaman.
Kementerian Pertanian menargetkan luas lahan tanaman singkong tahun ini dapat meningkat menjadi 1,2 juta hektare, naik 1,6% dari luas lahan tahun lalu 1,18 juta hektare. Menurut Maman pemerintah akan mendorong penambahan luas lahan singkong dengan mengupayakan pemanfaatan lahan tidur bekas pertambangan.
Pembangunan agroindustri di Indonesia mencakup berbagai aspek, diantaranya menciptakan nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan devisa, memperbaiki pemerataan pendapatan, bahkan mampu menarik pembangunan sektor pertanian sebagai sektor penyedia bahan baku (Simatupang dan Purwoto,1990).
Persediaan bahan baku yang cukup dapat memperlancar proses produksi serta barang  jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas kegiatan pemasaran, yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Bahan bakunya adalah Sinkong yang merupakan bahan dasar yang  diperlukan untuk menghasilkan suatu produk olahan kripik singkong balado setelah melewati beberapa proses pengolahan.
Proses produksi adalah suatu proses pengolahan dimana bahan baku menjadi bahan jadi  atau bahan yang siap untuk dikonsumsi yaitu seperti singkong diolah menjadi kripik singkong balado yang mempunyai nilai tambah dan mempunyai daya tahan lebih lama dibandingkan dengan bahan dasar sebelumnya.
Alasan penyusun memilih judul Praktek UmumProses Produksi Kripik Singgkong Balado Pada Industri “Pundi Mas” yaitu untuk mengetahui proses produksinya, bagaimana proses singkong yang biasanya hanya direbus diubah menjadi kripik singkong balado pada industri “pundi mas” dan sebagai bahan pembelajaran, pengetahuan serta pengalaman bagi penyusun, dengan tujuan  agar penyusun dapat termotifasi untuk pengembangan home industri.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat  diambil suatu pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian praktek umum ini adalah  bagaimana proses produksi keripik singkong balado pada Industri Pundi Mas di Kota Palu.

1.3    Tujuan dan Kegunaan Praktek
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, praktek umum ini bertujuan untuk Mengetahui Bagaimana Proses Produksi Kripik Singkong Balado pada Industri Pundi Mas di Kota Palu.
Kegunaan dari praktek umum ini yaitu sebagai bahan referensi dan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat sebagai bahan acuan untuk praktek-praktek selanjutnya.


II.            TINJAUAN PUSTAKA
2.1            Sekilas Tentang Tanaman Singkong
Singkong merupakan tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan
dengan lembah sungai Amazon sebagai tempat penyebarannya (Odigboh, 1983 dalam Chan 1983). Ubi ini merupakan tanaman dikotil berumah satu yang ditanam untuk diambil patinya yang sangat layak cerna. Pohon singkong dapat tumbuh hingga 1-4 meter dengan daun besar yang menjari dengan 5 hingga 9 belahan lembar daun. Batangnya memiliki pola percabangan yang khas, yang keragamannya tergantung pada kultivar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
Bagian dari ubi singkong yang dapat dimakan mencapai 80-90%. Bentuknya dapat berupa silinder, kerucut, atau oval (Wankhede, Satwadhar, dan Sawate, 1998 dalam Salunkhe dan Kadam, 1998). Panjang ubi berkisar 15 hingga 100 cm dan diameternya 3 hingga 15 cm. Bobot ubi kayu berkisar beberapa ratus gram hingga 15 kg. Tanaman singkong umumnya menghasilkan sekitar 5-10 ubi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995). Ubi singkong yang matang terdiri atas tiga lapisan yang jelas yaitu; peridermis luar, cortex, dan daging bagian tengah (Andoko, A. dan Parjimo. 2007)
Adapun Klasifikasih Tanaman Singkong yaitu Kingdom  Plantae (Tumbuhan),   Subkingdom  Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh),  Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil), Sub Clsas  Roside,  Ordo EuphorbialesFamili  Euphorbiaceae, Genus ManihotSpesies  Manihot esculenta Crantz, Sinonim  Manihot utilissima.
Selain itu tanaman singkong juga digunakan sebagai makanan pokok di beberapa tempat di Indonesia, serta tanaman ini  merupakan bahan baku industri. Oleh karena itu nilai ekonomis singkong sangat tinggi meski harganya rendah. Singkong dapat menjadi bahan baku industri rumah tangga, sebagai bahan baku banyak makanan dan kue-kue tradisional seperti cenil, tiwul, lemet, getuk. Selain itu dapat juga di gunakan sebagai bahan baku industri seperti sebagai bahan untuk membuat pati tapioka, tepung tapioka, bioetanol dan kripik singkong balado.

2.2    Pengertian  Proses Produksi
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pengertian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa (Firdaus,2008).
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digu nakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. Sedangkan menurut, sukanto dan indriy,
Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha (Firdaus,2008).
Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu, sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia (Mubyarto,1991)
Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Disamping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). Adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal (Radiks,1997).
2.3            Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi
2.3.1       Modal
Modal merupakan sejumlah uang yang dipakai sebagai pokok utama yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan termaksud kegiatan perdagangan. Untuk membelanjakan dana oprasi perusahaan dari hari ke hari misalnya untuk membeli bahan baku dagangan, membayar upah buruh dan gaji karyawan dan modal lain-lain, seperti perusahaan perlu menyediakan modal kerja, yakni sejumlah dana yang telah dikeluarkan untuk membelanja oprasi perusahaan diharapkan akan kembali masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan atau hasil produksi (Salim Basalamah, 1994).
Pada dasarnya modal dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu modal asing atau pinjaman dan modal sendiri. Modal asing atau modal pinjaman yaitu modal yang berasal dari luar perusahaan untuk jangka waktu tertentu lamanya. Modal asing atau pinjaman dapat dibagi menjadi tiga: yaitu (1) pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, (2) pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang berjangka waktu satu tahun sampai dengan 10 tahun, (3) pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun (Firdaus 2008).
2.3.2       Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.
Adapun jenis jenis bahan baku terdiri dari
1.       Bahan baku langsung (direct material)
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.
2.       Bahan baku tak langsung (indirect material)
Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.
Bahan baku yang di gunakan oleh bapak Sujioh untuk membuat kripik singkong balado ini berasal dari desa kaleke, mantikole, balamoa, dalaka, bahkan samapi di pantai barat untuk memilih kualitas hasil singkong yang baik untuk di olah menjadi kripik singkong dengan harga Rp 75.000/ karung.
2.3.3       Tenaga kerja
            Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya (Murtiasih, 2000).
Dalam memproduksi kripik singkong balado ini Bapa Sujioh Effendi di bantu oleh 5 orang tenaga kerjanya yang berasal dari sekitar tempat usaha dan dari daerah lambunu, dengan upah awal Rp 700/bulan.
2.4    Rencana Produksi
Semua perusahaan menjalankan bisnisnya dengan memproduksi suatu barang atau menyediakan jasa. Khusus bagi perusahaan yang bergerak di sektor industri dan berbentuk pabrik, tentu proses produksi merupakan kegiatan utama dalam menjalani bisnisnya. Operasi bisnis  dapat sukses perlu diketahui kuantitas yang tepat, dan sumber daya manusia dengan substitusi optimal, juga input lainnya, seperti biaya produksi dan perubahan biaya produksi tersebut.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan (Yamit, 2002)
Rencana produksi ialah kegiatan pemecahan masalah dan inovasi teknologi yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik dengan jalan memformulasikan kenyataan secara efektif. Desain itu adalah disiplin keilmuan yang menyangkut sain alam dan sains sosial yang menyangkut perilaku, peranan seni dalam pengertian cita-rasa estetis juga memegang peranan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Buchori, 2000).
III.         METODE PRAKTEK
3.1    Tempat dan Waktu Praktek
Praktek ini dilaksanakan pada Industri “Pundi Mas” di Jalan Tg Tururuka No 5, Lolu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri “Pundi Mas” merupakan salah satu Industri yang bergelut dibidang pengolahan kripik singkong. Praktek umum ini dilaksanakan pada bulan September  tahun 2013 sampai dengan selesai.

3.2    Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam praktek umum ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan pimpinan industri Pundi Mas yaitu Bapak Sujioh Effendi beserta tenaga kerjanya dengan  menggunakan daftar pertanyaan (quesioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa literatur dan instansi terkait yang menunjang kegiatan penelitian.
3.3    Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu analisis yang menggambarkan mengenai situasi, kondisi atau kejadian secara umum tentang proses produksi kripik singkong balado pada industri Pundi Mas di Jalan Tg Tururuka No 5, Lolu Selatan  Kota Palu.
                       
3.4        Konsep Operasional
Konsep operasional yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut:
1.     Responden adalah pimpinan industri pundi mas yaitu  bapak Sujioh Effendi dan tenaga kerja sebagai sumber informasi dalam penelitian ini.
2.     Industri pundi mas merupakan salah satu tempat pengolahan singkong menjadi kripik singkong balado yang ada dikota palu sulawesi tengah untuk mendapat nilai tambah.
3.     Bahan bakunya yaitu singkong yang merupakan bahan dasar yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk olahan kripik singkong balado setelah melewati beberapa proses pengolahan.
4.     Tenaga kerja adalah curahan tenaga yang di gunakan dalam proses produksi.
5.     Produk adalah hasil olahan singkong menjadi kripik singkong balado.
6.     Konsumen adalah orang yang membeli produk hasil olahan singkong menjadi kripik singkong balado dengan tujuan untuk memenuhi keinginan konsumen.
7.     Rencana produksi yaitu suatu kegiatan yang akan dilakukuan kedepan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh industri.
8.     Proses produksi adalah suatu proses dimana bahan mentah diolah menjadi bahan jadi. Dalam hal ini Singkong yang diolah menjadi produk olahan kripik singkong balado.
9.   Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi pengolahan kripik singkong balado
IV. GAMBARAN UMUM INDUSTRI
4.1    Sejarah Industri Pundi Mas
IndustriPundi mas” merupakan salah satu industri yang bergerak dibidang pengolahan hasil pertanian seperti singkong menjadi keripik singkong balado. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2001 yang berloksi di Jalan  Tg Tururuka No 05, Loulu Selatan, Kota Palu. oleh bapak Sujioh Effendi dengan mengunakan modal awal yang merupakan modal sendiri sebesar Rp 1.500.000,- dengan modal tersebut dan keahlian yang dimiliki, sehingga industri  ini  masi tetap bersaiang dan bertahan dengan industri-industri yang lain.
 Awal didirikannya industri ini memiliki kapasitas produksi yang relatif kecil yaitu masi mengunakan satu gerobak dan dititipkan di kios-kios. Seiring dengan minat dan permintaan konsumen yang semakin meningkat setiap tahun, memacu industri ini untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Berdirinya industri ini berawal dengan melihat bahan baku yang banyak berhamburan disekitar lingkungan kita yang belum terolah dengan baik dan juga melihat peluang pembuatan kripik singkong balado yang masih kurang pada tahun 2001.

4.2    Struktur Organisasi Industri
Untuk menjaga kinerja industri yang efektif dan efesien diperlukan adanya kerja sama antara atasan dan bawahan, sebab tanpa adanya suatu team yang baik dalam organisasi tujuan perusahaan tidak akan mungkin tercapai.
Organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pembatasan tugas-tugas  atau tanggung jawab serta wewenang
dan penetapan hubungan antar unsur organisasi sehingga memungkinkan orang dapat bekerja bersam-sama seefektif mungkin untuk mencapai suatu tujuan                     (Narbuko,2010).
1.           Pimpinan industri
Pimpinan dijabat langsung oleh Bapa Sujioh Effendi  yang bertugas dan bertanggung jawab dalam segala kegiatan industri serta mengkoordinir dan mengevaluasi program-program kerja yang telah ditetapkan. Pimpinan mempunyai tanggung jawab penuh atas segala tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
2.      Bendahara
Fungsi dari bendahara pada perusahaan ini adalah mencatat arus kas yang masuk dan keluar dari perusahaan diantaranya yaitu pembelian bahan baku, pembelian bahan produksi, gaji karyawan, dan data penjualan perusahaan.
3.      Karyawan
Karyawan pada perusahaan pundi mas mempunyai tugas untuk mengerjakan segala kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi seperti pengupasan singkong, pencucian, penyekapan, pengorengan dan pengemasan produk. Semua aktivitas karyawan ditangani langsung oleh pimpinan perusahaan.
4.2        Tenaga Kerja
Modal kerja yang ada pada perusahaan Pundi Mas adalah kekayaan perusahaan dan tenaga kerja, sebagai penunjang peningkatan pendapatan. Proses pengolahan bahan baku hingga menjadi keripik singkong balado yang siap dikonsumsi perlu adanya campur tangan dari tenaga kerja, oleh sebab itu perusahaan pundi mas memiliki tenaga kerja untuk melaksanakan proses pengolahan kripik singkong balado.

V.             HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang dilakukan pada pemilik         Industri “Pundi Mas”  Jalan Tg Tururuka no 5, Lolu Selatan Kota Palu dibahas  beberapa hal – hal sebagai berikut :

5.1       Karakteristik Responden
Berdasarkan data hasil praktek umum, maka diperoleh karakteristik responden yang ada pada indurtri Pundi Mas Jalan Tg Tururuka No 5 Lolu Selatan Kota Palu meliputi: umur, pendidikan, pengalaman berusaha.
5.1.1       Umur Responden
   Umur responden sangat mempengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Seseorang yang berumur relatif lebih muda dan sehat mempunyai kemapuan fisik yang lebih baik serta lebih muda dalam mengadopsi teknologi dalam membantu suatu usahanya. Responden pada  industri Pundi Mas” bernama bapa Sujioh Effendi selaku pemimpin industri  Pundi Mas berusia 41 tahun dan tenaga kerja atau kariyawannya berusia 20 tahun 2 orang, 23 tahun 2 orang dan 25 tahun 1 orang.
5.1.2       Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden akan mempengaruhi kemampuan dan keterampilan seorang pengusaha, dalam hal menerima inovasi dan penyerapan serta mengembangkan suatu tekhnologi baru yang berguna bagi kepentingan pengembangan usaha yang dikelolanya. Pendidikan terakhir responden yaitu SMA (sekolah menengah atas).
Bapa Sujioh Effendi merupakan pimpinan perusahaan pada industri Pundi Mas yang memproduksi kripik singkong balado, industri ini mulai berdiri pada tahun 2001 karena melihat banyak bahan baku yang ada dilingkungan sekitar.
5.1.3 Pengalaman Berusaha
Pengalaman berusaha merupakan salah satu penentu bagi keberhasilan seorang pengusaha dalam kegiatan usahanya, karena mempengaruhi sikap dan tindakan pengusaha. Bapa Sujioh memimpin usaha industri Pundi Mas ini sejak awal tahun berdirinya yaitu pada tahun 2001  hingga saat ini.

5.2      Proses Produksi dan Pengolahan Kripik Singkong Balado
Produksi merupakan inti dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan, dengan harapan bahwa akan memberikan nilai tambah dari setiap produk yang di kelola menjadi keripik singkong balado. Proses produksi meliputi pengupasan singkong, pencucian, penyekapan, penggorengan, dan pemberian bumbu serta pengemasan produk.








Proses produksi keripik singkong balado pada perusahaan Pundi Mas dapat di lihat pada bagan berikut :
Pengupasan Bahan Baku
Pencucian
Pegirisan
Penggorengan
Sortasi (± 30 Menit)
Pencampuran Bumbu
                                                                                      
Pengepakan
Gambar 2. Proses produksi Keripik Singkong balado  pada  Industri                               “ Pundi Mas”

Proses produksi yang dilakukan di perusahaan Pundi Mas terlebih dahulu mempersiapkan bahan baku yang tertentu yaitu singkong yang bermutu, baik diperoleh dari Desa Kaleke, Mantikole, Balamoa, Dalaka, dan Pantai Barat. Tahap selanjutnya, pemilihan bahann baku (singkong) dan bahan tambahan seperti kapur sirih, bumbu balado, dan minyak. Bahan baku yang telah tersedia, maka tahap selanjutnya ialah pengupasan kemudian dicuci bersih dan disekap, kemudian di lakukan pencampuran bahan baku dengan bumbu seperti bumbu balado. Tujuan penambahan kapur sirih agar buah menjadi agak keras dan bila nantinya dilakukan penggorengan akan menghasilkan keripik singkong balado yang renyah dan garing.
Tahap selanjutnya yang di lakukan adalah penggorengan sampai berubah warna menjadi agak kuning keemasan maka siap untuk diangkat dan ditiriskan kemudian didingingkankan ± 30 menit. Sebelum keripik singkong balado dimasukan kedalam kemasan  terlebih dahulu dilakukan penyortiran yakni pemisahan keripik singkong balado yang rusak (hangus) dengan yang bagus. Keripik yang telah disortir kemudian dikemas dalam kemasan plastik dan siap untuk dipasarkan.
Proses produksi singkong pada industri Pundi Mas biasanya memakan waktu selama 8 jam dengan jumlah tenaga kerja 5 orang. Kelima pekerja tersebut memiliki tugas masing-masing, ada yang bertugas mengupas singkong, ada yang bertugas menyekap atau mengiris  singkong, ada yang bertugas menggoreng singkong dan ada yang bertugas mengemas produk yang sudah jadi, apabila salah satu tugas masing-masing pekerja telah selesai dijalankan mereka diarahkan untuk membantu tugas yang belum terselesaikan hingga waktu jam kerja pada hari itu berakhir.





Alur dan alokasi jam kerja pada tiap kali prose produksi  di industri Pundi Mas yaitu:

                   Pengupasan
                2 orang selama 2 jam
Penyekapan
1 orang bergantian  selama 3 jam



                   Penggorengan
               4 orang selama 2-3 jam
              Pengemasan
            Selama ± 1½ jam


Gambar 3. Alur dan Alokasi Jam Kerja Kripik Singkong Balado

Gambar 3 menunjukkan alur kerja dan waktu yang dibutuhkan dalam memproduksi kripik singkong balado di perusahaan Pundi Mas. P engupasan buah singkong balado dilakukan oleh 2 orang selama 2 jam. Penyekapan atau Pengirisan Singkong di kerjakan 1 orang tenaga kerja selama 2 jam, biasanya bergantian. Penggorengan dikerjakan oleh 4 orang tenaga kerja selama 2-3 jam. Pengemasan dikerjakan oleh  tenaga kerja selama ± 1½ jam, tenaga kerja dalam pengemasan tersebut adalah tenaga kerja yang mengupas dan mengiris singkong balado, mereka diarahkan untuk mengemas setelah pekerjaan mengupas dan mengiris atau menyekap singkong selesai.



Alat yang Digunakan dalam Proses Produksi
Dalam proses produksi setiap industri atau perusahaan selalu menggunakan peralatan produksi untuk berproduksi. Maka peralatan yang digunakan dalam pembuatan bawang goreng spesial snack ini yaitu sebagai berikut:
1.     Pisau, digunakan untuk mengupas singkong
2.     Pengaduk, ialah alat ini terbuat dari kayu yang digunakan untuk mengaduk dan pengangkat singkong yang setelah digoreng,
3.     Skap, dipergunakan untuk mempermudah dalam proses pengirisan singkong.
4.     Loyang, di gunakan sebagai tempat singkong yang sudah di skap
5.     Wajan, alat ini digunakan untuk menggoreng singkong.
6.     Tirisan, dipergunakan untuk meniriskan singkong setelah digoreng.
7.     Mesin pres, digunakan untuk membantu proses pengemasan, karena sebelum dipasarkan, terlebih dahulu kripik singkong dimasukkan ke dalam plastik lalu di pres dengan menggunakan mesin pres.

5.3    Bahan Baku
Sumber bahan baku dalam pembuatan kripik singkong balado pada Industri “Pundi Mas” ini di peroleh dari beberapa daerah seperti kaleke, mantikole, balamoa, dalaka dan sampai di pantai timur dan pantai barat untuk mendapatkan kualitas bahan baku yang baik untuk diolah menjadi kripik dan untuk menjaga kekurangan stok bahan baku industri ini selalu bermitra dengan para petani yang mengusahakan tanaman singkong.
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sebahagian besar  dari sumber-sumber perusahaan-perusahaan mupun industri juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan mupun industri. Bahan baku adalah bahan yang diolah menjadi produk bahan jadi dan pemakaian dapat diindentifikasikan secara langsung atau diikuti jejaknya atau merupakan integral dari produk tertentu (Smith, Jay M., 1992).
Menurut Bapa Sujioh Effendi bahan baku yang diperoleh dalam pembuatan kripik singkong balado ini kadang mudah kadang juga susah dalam artian tidak stabil, dalam memproduksi kripik singkong balado ini dibutuhkan 5 orang tenaga kerja untuk setiap hari dan dalam satu kali produksi membutuhkan bahan baku sebanyak 4 karung dan Industri ini berproduksi setiap hari serta dalam satu kali produksi menghasilkan 20 kg dengan harga Rp 30.000/kg, ditambah dengan 140 bungkus dengan harga Rp 5.000/bungkusnya dan tempat penjualan kripik singkong balado selain dititip dikios-dikios yaitu meliputi tomboltutu, Royal, Maesa, Emi saelan dan di tempat produksi atau dijalan tururuka.  Setelah dikalikan dengan jumlah produk dan harga produk, maka produksi yang dihasilkan dalam satu kali produksi yaitu Rp 1.300.000.





5.4        Produksi Perbulan
Menurut Sofyan Assauri Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Industri pundi mas menurut pak Sujioh Effendi selaku pemilik usaha kripik singkong balado dalam sebulan biasanya membutuhkan bahan baku singkong sebanyak 120 karung, dengan harga satuan perkarung yaitu Rp 75.000.000- dan mampu menghasilkan  hasil olahan perbulan yaitu sebanyak 600 kg kripik singkong balado dengan harga perkilonya Rp 30.000 serta ditambah dengan 4.200 bungkus dengan  harag perbungkus Rp 5.000 dimana berat dalam setiap bungkusnya yaitu 200 g. Setelah dikalikan dengan jumlah produk dan harga produk, maka penerimaan yang dihasilkan oleh industri pundi mas dalam perbulanya yaitu sebesar Rp. 39.000.000







VI.  KESIMPULAN DAN SARAN
6.1        Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1.     Bahan baku pembuatan Kripik Singkong Balado yaitu Singkong yang berasal dari daerah Kaleke, Mantikole, Balamoa, Dalaka, Pantai Timur dan Pantai Barat.
2.      Pada tahapan proses pengolahan kripik singkong balado meliputi penyediaan bahan baku, pengupasan, pencucian, pengirisan, pengorengan, sortasi, pencampuran bumbu dan pengemasan serta pemasaran.
3.     Hasil produksi kripik singkong balado pada industri pundi mas dalam perbulan yaitu 600 kg dengan harga perkilonya Rp 30.000 dan di tambah dengan 4.200 bungkus dengan haraga perbungkus yaitu Rp 5.000. dimana berat perbungkusnya yaitu 200 g. Setelah dikalikan dengan jumlah produk dan harga produk, maka penerimaan yang dihasilkan oleh industri pundi mas dalam perbulanya yaitu sebesar Rp. 39.000.000

6.2    Saran
Saran penulis dalam penyusunan laporan ini yaitu agar lebih memudahkan proses produksi kripik singkong balado, sebaiknya Industri menambah dan memperhatikan teknologi yang digunakan sehingga dengan demikian produk  yang dihasilkan juga lebih berkualitas karena melalui proses teknologi yang le­bih baik.

 








1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus